Rabu, 31 Desember 2014

Mengenal Topeng Bali, koleksi bersejarah museum D’Topeng Kingdom Kota Batu.

sumber: http://www.dtopengkingdommuseum.com/v3/

Topeng Barong Ket, perwujudan raja hutan pelindung masyarakat Bali.



Pulau Bali merupakan daerah yang kaya akan kesenian dan budaya keagamaannya. Salah satu yang paling menarik dari pulau Dewata ini adalah kesenenian tari dan teaternya. Kesenian yang juga bagian dari ritual keagamaan ini menggunakan topeng sebagai salah satu perangkat utamanya. Topeng Bali tidak hanya berfungsi sebagai cinderamata, tapi juga dipercaya sebagai representasi dari perlindungan dan kejahatan.

Sosok pelindung yang dipercaya masyarakat bali adalah Barong. Barong adalah topeng yang berupa binatang mitologi yang memiliki kekuatan gaib. Tidak hanya sebagai pelindung anak-anak, Barong juga menjadi simbol pelindung setiap daerah di Bali. Anda dapat menemukan topeng khas Bali ini didalam museum D’topeng Kingdom kota Batu, room Bali.

Ada beberapa wujud dari topeng Barong. Yang paling populer adalah Barong Ket yaitu barong yang berwujud singa. Barong Ket dianggap sebagai manifestasi dari Banaspati Raja atau Raja Hutan. Orang Bali menganggap seekor singa sebagai Raja Hutan yang paling dahsyat. Dari wujudnya, Barong Ket ini merupakan perpaduan antara singa, macan, sapi atau boma. Di Jawa, figur Barong Ket seperti di Bali adalah Reog Ponorogo.

Topeng Barong Ket memiliki mata besar dan bulat, menggunakan jenggot dari rambut manusia atau bulu kuda. Kupingnya lebar, dan di antara kedua matanya terdapat sebuah urna yang terbuat dari emas atau kayu yang diwarnai dengan cat emas. Warna topengnya merah tua atau merah muda. Kepala barong sendiri dibuat dari kayu kenanga atau kayu pule. Kayu yang tela dipilih, dikeringkan terlebih dahulu sebelum memasuki proses pemahatan.

Barong Ket diwujudkan ke dalam bentuk binatang berkaki empat dan topengnya disatukn dengan kostum badannya. Badannya dibuat dari rangkaian rotan dan menggunakan bulu dari serat, ijuk, bulu gagak, atau bangau putih. Ekornya menjulang ke atas dan dibuat dari kulit yang dibubuhi kaca-kaca bundar yang dapat memantulkan sinar, menambah gemerlapan figur itu. Dibelakang topeng Barong Ket itu ada sebuah sekartaji, dan dua buah sayap kiri dan kanan umumnya seperti hiasan singa terbang. 

Untuk menarikan Barong Ket ini, dibutuhkan dua orang yang disebut dengan juru saluk atau juru Bapang. Salah satu penari di bagian kepala dan yang satunya berada di bagian ekor. Sebelum memulai pembuatan topeng untuk pagelaran upacara keagamaan, para pembuat topeng diharuskan puasa dan bersemedi dan melakukan upacara khusus terlebih dahulu. Hal ini dilakukan untuk memberikan ilmu gaib kedalam topeng. 

Tari Barong ini melukiskan tentang pertarungan kebajikan (dharma) dan keburukan (adharma) yang merupakan dua sifat berlawanan yang disebut dengan rwabineda. Barong berperan melindungi masyarakat dari Rangda, sosok jahat yang selalu berusaha menggoda anak-anak dan masyarakat Bali. Namun baik tokoh baik maupun tokoh jahat, semua mendapat penghormatan yang tinggi oleh masyarakat Bali. Karena mereka percaya akan adanya keseimbangan antara baik dan buruk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar